Sabtu, 13 November 2010
Alone
Alone
Alone to cry
Alone to laugh
Alone to smile
Alone to frown
Alone to live
Alone to die
Alone to wander
Alone to discover
Alone to learn
Alone to live
Alone in pain
Alone in hurt
Alone in joy
Alone in the morning
Alone in the night
Alone in the afternoon
Alone in this life
Alone in this world
Alone in boredom
Alone in knowledge
Alone in this state
Alone with people
Alone at work
Alone right now
And alone when I will die
Alone walking through life
Without any pride
How can you be satisfied
Living your life like you do
When you know there is some one out there
No one will know how I live
No one will know who I am
No one will ever get to know me
Because I am destined to spend my life alone
I am always alone
It’s no fun to be alone
To do everything on your own
To live with no recognition
To share my pride with no one
Wanting to have someone
To live my life with
But for now
I will continue alone
And all alone
Label: English task
Blogged @ 03.09 |
16 comments

Save Our Earth
What is the greenhouse effect?
The earth’s atmosphere is all around us. It is the air that we breathe. Some of the gases in the atmosphere, like water vapor and carbon dioxide, are called greenhouse gases. Greenhouse gases in the atmosphere keep the earth warm by absorbing infra-red radiation that is radiated by the earth’s surface. The greenhouse effect is very important and useful. If there were on greenhouse gases in the atmosphere, the earth would have an average temperature of minus 200C. It would be cold and dead.
What is global warming?
Over the past 150 years humans have been burning more and more fuel, especially fossil fuels – coal and gas for example. The fuel is needed to power vehicles and factories and to gemerate electricity. Because more fuel is being burnt, more carbon dioxide is being put into the atmosphere. The extra carbon dioxide is increasing the greenhouse effect, so the earth’s atmosphere is absorbing more infra-red energy and the earth is getting warmer.
What can we do to reduce the greenhouse effect and global warming?
• Save electricity at home, at schools, and at work
Whenever we use electricity, we put greenhouse gases into the air. If you turn off lights, the television, and the computer when you have finished using them, you can save a lot of energy and reduce your electricity bill too.
• Bike, bus, and walk
You can save energy and keep healthy too by riding a bike, or walking to school, work or the warung instead of using a motorbike.
• Plant trees
Planting trees is fun and a great way to reduce greenhouse gases. Trees absorb carbon dioxide, a greenhouse gas, from the air. Have a tree planting day in your school or village.
• Recycle
Recycle cans, bottles, plastic bags, and newspapers. When you recycle, you send less trash to the landfill or rubbish tip. You are also helping to save natural resources, like trees, oil, and metal.
Label: English task
Blogged @ 03.05 |
4 comments

Selasa, 23 Maret 2010
Sunday with Dag Dig Dug
Alloww.......
Aku mau cerita tentang pengalamanku selama bersekolah di SMPN 1 Genteng, terutama waktu kelas 9 ini. Tapi yang aku ceritain cuma hal – hal yang menyenangkan aja! Yang nggak menyenangkan nggak usah di ceritain. He..he...
Emm, hal – hal menyenangkan itu salah satunya waktu aku menjuarai beberapa olimpiade. Tapi kebanyakan sih olimpiade matematika. Maklum lah, pelajaran yang paling aku sukai kan matematika.
Cerita pertama yaitu waktu aku ikut Liga Matematika di SMAN 1 Genteng. Liga Matematika ini diadain tanggal 31 Januari 2010. Dan diikuti sekolah se-Karisidenan Besuki dan Lumajang. Jadi, saingannya cukup berat.
Liga Matematika ini diikuti kurang lebih 800 anak. Pada babak penyisihan, diambil 100 besar untuk mengikuti babak perempat final. Waktu babak penyisihan, aku ada diurutan ke-2. Sebelumnya aku deg-degan banget, soalnya namaku nggak dipanggil – panggil. Eh, ternyata aku ada diurutan ke-2.
Setelah itu, dilanjutkan ke babak perempat final. Di babak perempat final tipe soalnya adalah jawaban singkat. Soalnya lumayan sulit ‘n rumit sih. Tapi Alhamdulillah aku bisa ngerjain sebagian besar dari soalnya. Dengan waktu yang sangat terbatas, akhirnya aku bisa menyelesaikan semua soalnya dengan baik, walaupun mungkin ada yang salah.
Lalu, aku ‘n temen – temen nunggu pengumuman sambil duduk – duduk di mushola. Sekitar satu jam kemudian, pengumumanpun dibacakan. Buat masuk semifinal, sebenernya diambil 20 besar, tapi karena banyak nilai yang sama, jadi diambil 28 besar. Waktu pengumuman, pastinya deg-degan lagi. Apalagi hingga urutan kedua namaku belum dipanggil. Keringatku udah netes. Awalnya aku ngira kalau aku nggak masuk. Ternyata waktu dipanggil urutan pertama, namaku yang disebut. Aku bersyukur banget.
Setelah itu, aku ‘n temen-temenku yang masuk shalat dulu di mushola itu. Waktu shalat, nama kita bertiga dipanggil terus. Kalau dalam 5 menit nggak masuk ruangan, kita bertiga akan didiskualifikasi. Jadi, habis masang sepatu, kita langsung cepet – cepet lari ke ruangan tempat semifinal berlangsung. Ternyata peserta lainnya udah kumpul semua. Jadi malu aku baru dateng. Akhirnya, aku kebagian tempat di belakang sendiri. Dengan nafas yang ngos-ngosan habis lari, aku mulai ngerjain soal semifinal itu. Gara – gara capek habis lari, mikirnya agak lama deh ‘n nggak bisa konsentrasi. Mana soal sama caranya harus selesai dalam waktu 4 menit. Duh, pusing! Satu soal selesai, dicabut. Gitu terus sampai lima soal.
Setelah selesai, seperti biasa aku ‘n temen – temen duduk sambil nunggu pengumuman. Firasatku udah bilang kalau aku nggak masuk, soalnya cara – caraku kurang lengkap. Apalagi cuma diambil 5 besar. Nggak sampai satu jam, pengumumanpun dibacakan. Rasa deg-degan mulai datang. Alhamdulillah, mulai dari urutan ke-28 sampai ke-6, namaku belum dipanggil. Ternyata aku ada di urutan ke-5. Alhamdulillah, karena aku masih diberi kesempatan buat ikut babak final. Apalagi tadi jawabanku nggak lengkap, jadi walaupun diurutan ke-5, aku sangat bersyukur banget.
Di babak final ini, kita nggak ngerjakan soal lagi kayak babak sebelumnya. Tapi kita adu cepat. Disinilah kelemahanku. Aku paling grogi kalau harus ngomong. Tapi untungnya ini adu cepat, bukan presentasi. Setiap ada soal yang bisa, selalu kalah cepet. Karena memang saingannya berat – barat banget. Pada babak pertama dan kedua, jawaban yang salah nggak ada pengurangan. Tapi di babak ketiga, jawaban yang salah ada pengurangannya. Di babak ketiga aku sangat hati – hati. Jangan sampai ada jawaban yang salah.
Akhirnya, perlombaanpun selesai. Walaupun dikalahkan oleh anak dari Bondowoso dan Jember, aku cukup puas dan sangat bersyukur, karena aku bisa menjadi juara ketiga di Liga Smansa yang diikuti siswa dari sekolah se-Karisidenan Besuki dan Lumajang ini. Selain dapat menjuarai lomba ini, aku juga dapat masuk di SMA favorit tersebut. Setelah pengumuman juara dan pemberian hadiah, aku pulang ke rumah. Sekitar jam setengah 7 malam aku baru sampai di rumah. Tapi rasa capek yang aku rasakan sudah terbayar oleh itu semua. Jadi walaupun capek banget, tetep happy.
Nah, itulah perjalananku selama mengikuti Liga Matematika di SMAN 1 Genteng.
Lanjut ke cerita yang berikutnya.....
Kali ini aku mengikuti Olimpiade Matematika se-Kabupaten di SMA Darussalam. Olimpiadenya diadain tanggal 14 Februari 2010. Di Olimpiade matematika ini, sebenernya SMPN 1 Genteng nggak boleh ikut. Apalagi yang udah juara di SMAN 1 Genteng. Tapi aku ‘n temen – temenku tetep ikut. Kita pake’ baju bebas biar nggak ketahuan kalau dari SMPN 1 Genteng.
Soal babak penyisihannya sih lumayan mudah. Waktu babak penyisihannya, Alhamdulillah aku ada di urutan pertama. Setelah pengumuman, kita shalat dulu di masjid yang ada di SMA itu. Ternyata waktu kita shalat, babak semifinalnya udah mau dimulai. Untung panitianya masih nunggu kita. Mana masjidnya jauh banget lagi dari gedung sekolahnya. Akhirnya, aku ‘n temen – temen lari ke ruangan tempat semifinalnya. Dengan nafas yang ngos – ngosan ‘n keringet yang bercucuran, kita langsung ngerjain soal semifinal. Gara – garanya, aku nggak bisa konsentrasi deh. Untungnya pas aku selesai ngerjain, waktunya masih cukup banyak. Jadi aku masih bisa ngoreksi jawabanku tadi. Dan ternyata jawabanku yang tadi juga ada yang salah. Akhirnya aku langsung cepet – cepet benerin.
Karena soalnya cuma 5, jadi waktunya juga nggak lama. Setelah keluar dari ruangan semifinal, kita duduk – duduk sambil nunggu pengumuman. Beberapa saat kemudian, pengumumnya ditempel. Alhamdulillah, aku urutan pertama lagi. Setelah itu, aku ‘n temen – temenku yang masuk babak final, masuk ke ruangan final sama – sama. Sampai disana kita masih nunggu peserta lain yang belum dateng.
Setelah beberapa menit nunggu, akhirnya babak finalnya dimulai juga. Hanya 5 soal! Tapi..... Setelah aku baca soalnya, ternyata walaupun hanya 5 soal, soal – soalnya ganas – ganas. Dengan waktu yang sangat terbatas, aku ngerjain satu demi satu soal – soal itu. Ada satu soal yang lumayan rumit, daripada aku buang – buang waktu, aku pindah aja ke soal yang lain alias aku loncatin. Setelah selesai 4 soal, aku tengok lagi soal yang tadi. Dengan susah payah, akhirnya aku bisa juga ngerjain soal itu. Waktupun habis. Kita semua keluar dari ruangan.
Sambil nunggu pengumuman, aku ‘n temen – temen mulai nyocokin jawaban kita tadi. Jawabanku persis sama 2 orang temenku. Tapi pastinya beda cara. Nggak lama kemudian, pengumuman hasil dari babak final dibacakan. Tapi sebelumnya ada sambutan – sambutan dari ketua panitia.
Saat pengumuman dibacakan, aku udah deg – degan banget. Alhamdulillah, akhirnya aku bisa dapet juara 1. Senengnya......
Nah, itulah pengalamanku waktu Olimpiade di SMA Darussalam.
Masih ada cerita satu Lagi nih....
Moga gak bosen yah!!!
Yang ini ceritaku waktu Olimpiade di SMAN 1 Gambiran. Olimpiadenya dilaksanain tanggal 21 Februari 2010. Waktu hari Sabtunya, aku habis ikut Olimpiade Matematika “Pasiad”. Waktu itu aku udah masuk babak final. Lombanya di Jember, tapi lomba ini diikuti oleh sekolah se-Indonesia. Dan hari Minggunya, aku ikut lomba di Gambiran ini. Jadi, lumayan capek sih.
Aku berangkat kesana di anter sama ibuku. Setelah sampe’ disana, aku ngambil nomer peserta di temenku. Terus nyari ruangannya. Eh, ternyata satu kelas itu SMPN 1 Genteng semua. Tapi paket soalnya beda – beda.
Nggak lama kemudian, babak penyisihanpun dimulai. Ada 40 soal. Soalnya lumayan sulit sih. Tapi Alhamdulillah aku bisa jawab cukup banyak. Setelah selesai, aku nunggu pengumuman sambil cerita – cerita sama temen – temenku. Dari sekolahku cukup banyak sih yang ikut. Sekitar jam 12-an, pengumumanpun dibacakan. Waktu itu diambil 20 besar. Biasa, pengumuman selalu dibacakan dari urutan ke bawah yaitu urutan ke-20. Waktu itu aku deg-degan banget, soalnya tadi banyak yang nggak teliti. Waktu itu urutan ketiga temenku, Tezha. Dan urutan kedua juga temenku, Putri Maura. Namaku kok belum dibacain juga, tambah keras deh deg-degannya. Eh, ternyata aku ada di urutan pertama. Aku bersyukur banget.
Setelah itu, kami masuk ke ruangan untuk mengikuti babak selanjutnya. Waktu itu aku masih nggak tau Olimpiade ini berapa babak, yang penting aku kerjain aja soalnya. Waktu itu aku duduk paling depan sendiri. Walaupun udah biasa ikut Olimpiade, tapi masih aja deg-degan. Tapi aku tetep optimis. Biasanya aja bisa, masa’ ini nggak bisa. Setelah soal dibagikan, ternyata soalnya sulit – sulit. Duh, pusing!
Buat lembar jawabannya, Cuma dikasih 1 lembar. Ya mana cukup, wong di suruh sama caranya. Apalagi soalnya ada 10. Tapi, aku kerjain aja soal – soal itu, nanti kalau udah nggak cukup, baru minta lagi. Setelah ngerjain 5 soal, ternyata lembar jawabanku habis. Aku udah mau minta, tapi sebelum aku minta udah dikasih dulu sama panitianya. Terus aku ngelanjutin ngerjain soal – soal yang sulit itu. Kare tipe soalnya banyak yang nggak pernah aku jumpai di Olimpiade lainnya, jadi aku cukup kesulitan.
Waktu itu, ada 1 soal yang rumit banget. Padahal udah aku coba – coba dengan berbagai cara, tapi nggak bisa – bisa. Daripada aku buang waktu buat 1 soal yang memusingkan itu, lebih baik aku ngerjain soal yang lainnya. Pas waktu kurang 10 menit, masih ngerjain soal no. 10 yang lumayan rumit dibanding soal – soal lainnya. Aku cepet – cepet ngerjainnya. Lembar jawabannya udah hampir habis lagi, jadi aku nulisnya kecil – kecil buat yang no. 10 itu. Akhirnya selesai juga. Pas waktu tinggal beberapa menit lagi, aku inget sama soal yang belum aku jawab tadi. Daripada pusing – pusing, mending nggak usah aku jawab deh. Lagian kalau diambil 10 besar, Insyaallah aku masih bisa masuk.
Setelah waktu habis, kita semua keluar dari ruangan. Temen – temen pada saling tanya jawabannya. Waktu itu, jawabanku banyak yang beda sama temen – temenku. Duh, aku langsung bingung. Gimana kalau punyaku banyak yang salah. Tapi menurutku, aku nggak salah ngitung (tapi masih menurutku lho!). Biarin wes, nggak tak pikir, pasrah aja. Sambil duduk – duduk, aku ‘n temen – temen nunggu pengumuman. Ada b. Tyas juga. B. Tyas ini adalah salah satu guru yang baik hati. Kalau ada lomba, b. Tyas pasti yang ngurusin plus ndampingin. B. Tyas juga termasuk guru favoritku. Waktu kita semua ngobrol, kata b. Tyas ada salah satu panitianya yang bilang ke b. Tyas ‘n nunjuk aku, katanya aku pinter. Wuih, masa’ sih! Seneng juga sih dibilang pinter. He..he...
Setelah nunggu lama, pengumumanpun dibacakan. Aku udah deg-degan banget. Keingetan lagi deh sama jawabanku yang banyak yang beda sama temen – temenku. Dan ternyata, ini babak terakhir. Jadi, perkiraanku sebelumnya meleset. Aku pikir masih ada babak selanjutnya, jadi kalau seandainya diambil 10 besar, aku masih masuk. Kalau tau kayak gini, pasti soal yang tadi aku jawab aja, walaupun dengan jurus tawur, tapi seenggaknya dapat nilai. Tapi pasrah aja deh. Nggak ada gunanya disesali.
Waktu itu pengumannya dibacain dari juara harapan 2. Yang juara harapan 2 waktu itu temenku, Andin. Dilanjutin ke harapan 1. Waktu itu harapan 1nya anak SMP Unggulan. Setelah itu, juara ketiga mulai dibacakan. Tambah deg-degan nih. Akhirya, juara ketigapun dibacakan. Juara ketiganya temenku, Tezha. Dan juara keduanya Putri Maura. Wow! Temenku semua. Dan waktu mau dibacakan juara pertama, temen – temenku udah pada ngeliatin aku ‘n ngasih selamat. Padahal belum tentu aku juaranya. Aku takutnya nanti kalau bukan aku beneran ‘n mereka udah teriak – teriak, jadi malu. Lama banget nggak dibaca – bacain. Setelah dibacain, ternyata beneran aku. Wuih, senengnya....! Aku pikir aku nggak dapet juara. Ternyata jawabanku tadi banyak yang bener. Padahal yang aku yakin bener nggak sampek 5 soal, tapi ternyata yang bener lebih dari 5 soal. Waktu itu aku dapet piala 2. Yang satunya kecil tapi lumayan tinggi, yang satunya besar plus tinggi banget, sekitar ¾ dari tinggi badanku. Tapi sayangnya, waktu itu nggak sempet foto – foto. Jadi, nggak ada dokumentasinya deh!
Nah itu tadi ceritaku waktu ikut Olimpiade matematika di SMAN 1 Gambiran.
Jadi, bisa dibilang setiap hari Minggu jantungku selalu berdebar - debar setiap nunggu pengumuman. Tapi kalau menurutku, seru juga sih. Daripada di rumah nggak ada kerjaan, mending ikut Olimpiade. Pulangnya bisa bawa hadiah. He..he...
Emmm, kayaknya udah banyak deh yang aku ceritain. Sebenernya sih masih mau cerita waktu aku dapat juara di Olimpiade MIPA di SMAN 1 Giri, Olimpiade MIPA di SMAN 1 Purwoharjo, dan Olipiade Matematika di UNIBA. Tapi kayaknya terlalu banyak plus terlalu panjang. Pasti yang baca juga udah bosen....
Jadi, udah dulu ya!
Moga kapan – kapan aku bisa ngelanjutin sama cerita – cerita yang lebih seru......
Oke, See you at the next time......
Aku mau cerita tentang pengalamanku selama bersekolah di SMPN 1 Genteng, terutama waktu kelas 9 ini. Tapi yang aku ceritain cuma hal – hal yang menyenangkan aja! Yang nggak menyenangkan nggak usah di ceritain. He..he...
Emm, hal – hal menyenangkan itu salah satunya waktu aku menjuarai beberapa olimpiade. Tapi kebanyakan sih olimpiade matematika. Maklum lah, pelajaran yang paling aku sukai kan matematika.
Cerita pertama yaitu waktu aku ikut Liga Matematika di SMAN 1 Genteng. Liga Matematika ini diadain tanggal 31 Januari 2010. Dan diikuti sekolah se-Karisidenan Besuki dan Lumajang. Jadi, saingannya cukup berat.
Liga Matematika ini diikuti kurang lebih 800 anak. Pada babak penyisihan, diambil 100 besar untuk mengikuti babak perempat final. Waktu babak penyisihan, aku ada diurutan ke-2. Sebelumnya aku deg-degan banget, soalnya namaku nggak dipanggil – panggil. Eh, ternyata aku ada diurutan ke-2.
Setelah itu, dilanjutkan ke babak perempat final. Di babak perempat final tipe soalnya adalah jawaban singkat. Soalnya lumayan sulit ‘n rumit sih. Tapi Alhamdulillah aku bisa ngerjain sebagian besar dari soalnya. Dengan waktu yang sangat terbatas, akhirnya aku bisa menyelesaikan semua soalnya dengan baik, walaupun mungkin ada yang salah.
Lalu, aku ‘n temen – temen nunggu pengumuman sambil duduk – duduk di mushola. Sekitar satu jam kemudian, pengumumanpun dibacakan. Buat masuk semifinal, sebenernya diambil 20 besar, tapi karena banyak nilai yang sama, jadi diambil 28 besar. Waktu pengumuman, pastinya deg-degan lagi. Apalagi hingga urutan kedua namaku belum dipanggil. Keringatku udah netes. Awalnya aku ngira kalau aku nggak masuk. Ternyata waktu dipanggil urutan pertama, namaku yang disebut. Aku bersyukur banget.
Setelah itu, aku ‘n temen-temenku yang masuk shalat dulu di mushola itu. Waktu shalat, nama kita bertiga dipanggil terus. Kalau dalam 5 menit nggak masuk ruangan, kita bertiga akan didiskualifikasi. Jadi, habis masang sepatu, kita langsung cepet – cepet lari ke ruangan tempat semifinal berlangsung. Ternyata peserta lainnya udah kumpul semua. Jadi malu aku baru dateng. Akhirnya, aku kebagian tempat di belakang sendiri. Dengan nafas yang ngos-ngosan habis lari, aku mulai ngerjain soal semifinal itu. Gara – gara capek habis lari, mikirnya agak lama deh ‘n nggak bisa konsentrasi. Mana soal sama caranya harus selesai dalam waktu 4 menit. Duh, pusing! Satu soal selesai, dicabut. Gitu terus sampai lima soal.
Setelah selesai, seperti biasa aku ‘n temen – temen duduk sambil nunggu pengumuman. Firasatku udah bilang kalau aku nggak masuk, soalnya cara – caraku kurang lengkap. Apalagi cuma diambil 5 besar. Nggak sampai satu jam, pengumumanpun dibacakan. Rasa deg-degan mulai datang. Alhamdulillah, mulai dari urutan ke-28 sampai ke-6, namaku belum dipanggil. Ternyata aku ada di urutan ke-5. Alhamdulillah, karena aku masih diberi kesempatan buat ikut babak final. Apalagi tadi jawabanku nggak lengkap, jadi walaupun diurutan ke-5, aku sangat bersyukur banget.
Di babak final ini, kita nggak ngerjakan soal lagi kayak babak sebelumnya. Tapi kita adu cepat. Disinilah kelemahanku. Aku paling grogi kalau harus ngomong. Tapi untungnya ini adu cepat, bukan presentasi. Setiap ada soal yang bisa, selalu kalah cepet. Karena memang saingannya berat – barat banget. Pada babak pertama dan kedua, jawaban yang salah nggak ada pengurangan. Tapi di babak ketiga, jawaban yang salah ada pengurangannya. Di babak ketiga aku sangat hati – hati. Jangan sampai ada jawaban yang salah.

Akhirnya, perlombaanpun selesai. Walaupun dikalahkan oleh anak dari Bondowoso dan Jember, aku cukup puas dan sangat bersyukur, karena aku bisa menjadi juara ketiga di Liga Smansa yang diikuti siswa dari sekolah se-Karisidenan Besuki dan Lumajang ini. Selain dapat menjuarai lomba ini, aku juga dapat masuk di SMA favorit tersebut. Setelah pengumuman juara dan pemberian hadiah, aku pulang ke rumah. Sekitar jam setengah 7 malam aku baru sampai di rumah. Tapi rasa capek yang aku rasakan sudah terbayar oleh itu semua. Jadi walaupun capek banget, tetep happy.
Nah, itulah perjalananku selama mengikuti Liga Matematika di SMAN 1 Genteng.
Lanjut ke cerita yang berikutnya.....
Kali ini aku mengikuti Olimpiade Matematika se-Kabupaten di SMA Darussalam. Olimpiadenya diadain tanggal 14 Februari 2010. Di Olimpiade matematika ini, sebenernya SMPN 1 Genteng nggak boleh ikut. Apalagi yang udah juara di SMAN 1 Genteng. Tapi aku ‘n temen – temenku tetep ikut. Kita pake’ baju bebas biar nggak ketahuan kalau dari SMPN 1 Genteng.
Soal babak penyisihannya sih lumayan mudah. Waktu babak penyisihannya, Alhamdulillah aku ada di urutan pertama. Setelah pengumuman, kita shalat dulu di masjid yang ada di SMA itu. Ternyata waktu kita shalat, babak semifinalnya udah mau dimulai. Untung panitianya masih nunggu kita. Mana masjidnya jauh banget lagi dari gedung sekolahnya. Akhirnya, aku ‘n temen – temen lari ke ruangan tempat semifinalnya. Dengan nafas yang ngos – ngosan ‘n keringet yang bercucuran, kita langsung ngerjain soal semifinal. Gara – garanya, aku nggak bisa konsentrasi deh. Untungnya pas aku selesai ngerjain, waktunya masih cukup banyak. Jadi aku masih bisa ngoreksi jawabanku tadi. Dan ternyata jawabanku yang tadi juga ada yang salah. Akhirnya aku langsung cepet – cepet benerin.
Karena soalnya cuma 5, jadi waktunya juga nggak lama. Setelah keluar dari ruangan semifinal, kita duduk – duduk sambil nunggu pengumuman. Beberapa saat kemudian, pengumumnya ditempel. Alhamdulillah, aku urutan pertama lagi. Setelah itu, aku ‘n temen – temenku yang masuk babak final, masuk ke ruangan final sama – sama. Sampai disana kita masih nunggu peserta lain yang belum dateng.
Setelah beberapa menit nunggu, akhirnya babak finalnya dimulai juga. Hanya 5 soal! Tapi..... Setelah aku baca soalnya, ternyata walaupun hanya 5 soal, soal – soalnya ganas – ganas. Dengan waktu yang sangat terbatas, aku ngerjain satu demi satu soal – soal itu. Ada satu soal yang lumayan rumit, daripada aku buang – buang waktu, aku pindah aja ke soal yang lain alias aku loncatin. Setelah selesai 4 soal, aku tengok lagi soal yang tadi. Dengan susah payah, akhirnya aku bisa juga ngerjain soal itu. Waktupun habis. Kita semua keluar dari ruangan.
Sambil nunggu pengumuman, aku ‘n temen – temen mulai nyocokin jawaban kita tadi. Jawabanku persis sama 2 orang temenku. Tapi pastinya beda cara. Nggak lama kemudian, pengumuman hasil dari babak final dibacakan. Tapi sebelumnya ada sambutan – sambutan dari ketua panitia.
Saat pengumuman dibacakan, aku udah deg – degan banget. Alhamdulillah, akhirnya aku bisa dapet juara 1. Senengnya......

Nah, itulah pengalamanku waktu Olimpiade di SMA Darussalam.
Masih ada cerita satu Lagi nih....
Moga gak bosen yah!!!
Yang ini ceritaku waktu Olimpiade di SMAN 1 Gambiran. Olimpiadenya dilaksanain tanggal 21 Februari 2010. Waktu hari Sabtunya, aku habis ikut Olimpiade Matematika “Pasiad”. Waktu itu aku udah masuk babak final. Lombanya di Jember, tapi lomba ini diikuti oleh sekolah se-Indonesia. Dan hari Minggunya, aku ikut lomba di Gambiran ini. Jadi, lumayan capek sih.
Aku berangkat kesana di anter sama ibuku. Setelah sampe’ disana, aku ngambil nomer peserta di temenku. Terus nyari ruangannya. Eh, ternyata satu kelas itu SMPN 1 Genteng semua. Tapi paket soalnya beda – beda.
Nggak lama kemudian, babak penyisihanpun dimulai. Ada 40 soal. Soalnya lumayan sulit sih. Tapi Alhamdulillah aku bisa jawab cukup banyak. Setelah selesai, aku nunggu pengumuman sambil cerita – cerita sama temen – temenku. Dari sekolahku cukup banyak sih yang ikut. Sekitar jam 12-an, pengumumanpun dibacakan. Waktu itu diambil 20 besar. Biasa, pengumuman selalu dibacakan dari urutan ke bawah yaitu urutan ke-20. Waktu itu aku deg-degan banget, soalnya tadi banyak yang nggak teliti. Waktu itu urutan ketiga temenku, Tezha. Dan urutan kedua juga temenku, Putri Maura. Namaku kok belum dibacain juga, tambah keras deh deg-degannya. Eh, ternyata aku ada di urutan pertama. Aku bersyukur banget.
Setelah itu, kami masuk ke ruangan untuk mengikuti babak selanjutnya. Waktu itu aku masih nggak tau Olimpiade ini berapa babak, yang penting aku kerjain aja soalnya. Waktu itu aku duduk paling depan sendiri. Walaupun udah biasa ikut Olimpiade, tapi masih aja deg-degan. Tapi aku tetep optimis. Biasanya aja bisa, masa’ ini nggak bisa. Setelah soal dibagikan, ternyata soalnya sulit – sulit. Duh, pusing!
Buat lembar jawabannya, Cuma dikasih 1 lembar. Ya mana cukup, wong di suruh sama caranya. Apalagi soalnya ada 10. Tapi, aku kerjain aja soal – soal itu, nanti kalau udah nggak cukup, baru minta lagi. Setelah ngerjain 5 soal, ternyata lembar jawabanku habis. Aku udah mau minta, tapi sebelum aku minta udah dikasih dulu sama panitianya. Terus aku ngelanjutin ngerjain soal – soal yang sulit itu. Kare tipe soalnya banyak yang nggak pernah aku jumpai di Olimpiade lainnya, jadi aku cukup kesulitan.
Waktu itu, ada 1 soal yang rumit banget. Padahal udah aku coba – coba dengan berbagai cara, tapi nggak bisa – bisa. Daripada aku buang waktu buat 1 soal yang memusingkan itu, lebih baik aku ngerjain soal yang lainnya. Pas waktu kurang 10 menit, masih ngerjain soal no. 10 yang lumayan rumit dibanding soal – soal lainnya. Aku cepet – cepet ngerjainnya. Lembar jawabannya udah hampir habis lagi, jadi aku nulisnya kecil – kecil buat yang no. 10 itu. Akhirnya selesai juga. Pas waktu tinggal beberapa menit lagi, aku inget sama soal yang belum aku jawab tadi. Daripada pusing – pusing, mending nggak usah aku jawab deh. Lagian kalau diambil 10 besar, Insyaallah aku masih bisa masuk.
Setelah waktu habis, kita semua keluar dari ruangan. Temen – temen pada saling tanya jawabannya. Waktu itu, jawabanku banyak yang beda sama temen – temenku. Duh, aku langsung bingung. Gimana kalau punyaku banyak yang salah. Tapi menurutku, aku nggak salah ngitung (tapi masih menurutku lho!). Biarin wes, nggak tak pikir, pasrah aja. Sambil duduk – duduk, aku ‘n temen – temen nunggu pengumuman. Ada b. Tyas juga. B. Tyas ini adalah salah satu guru yang baik hati. Kalau ada lomba, b. Tyas pasti yang ngurusin plus ndampingin. B. Tyas juga termasuk guru favoritku. Waktu kita semua ngobrol, kata b. Tyas ada salah satu panitianya yang bilang ke b. Tyas ‘n nunjuk aku, katanya aku pinter. Wuih, masa’ sih! Seneng juga sih dibilang pinter. He..he...
Setelah nunggu lama, pengumumanpun dibacakan. Aku udah deg-degan banget. Keingetan lagi deh sama jawabanku yang banyak yang beda sama temen – temenku. Dan ternyata, ini babak terakhir. Jadi, perkiraanku sebelumnya meleset. Aku pikir masih ada babak selanjutnya, jadi kalau seandainya diambil 10 besar, aku masih masuk. Kalau tau kayak gini, pasti soal yang tadi aku jawab aja, walaupun dengan jurus tawur, tapi seenggaknya dapat nilai. Tapi pasrah aja deh. Nggak ada gunanya disesali.
Waktu itu pengumannya dibacain dari juara harapan 2. Yang juara harapan 2 waktu itu temenku, Andin. Dilanjutin ke harapan 1. Waktu itu harapan 1nya anak SMP Unggulan. Setelah itu, juara ketiga mulai dibacakan. Tambah deg-degan nih. Akhirya, juara ketigapun dibacakan. Juara ketiganya temenku, Tezha. Dan juara keduanya Putri Maura. Wow! Temenku semua. Dan waktu mau dibacakan juara pertama, temen – temenku udah pada ngeliatin aku ‘n ngasih selamat. Padahal belum tentu aku juaranya. Aku takutnya nanti kalau bukan aku beneran ‘n mereka udah teriak – teriak, jadi malu. Lama banget nggak dibaca – bacain. Setelah dibacain, ternyata beneran aku. Wuih, senengnya....! Aku pikir aku nggak dapet juara. Ternyata jawabanku tadi banyak yang bener. Padahal yang aku yakin bener nggak sampek 5 soal, tapi ternyata yang bener lebih dari 5 soal. Waktu itu aku dapet piala 2. Yang satunya kecil tapi lumayan tinggi, yang satunya besar plus tinggi banget, sekitar ¾ dari tinggi badanku. Tapi sayangnya, waktu itu nggak sempet foto – foto. Jadi, nggak ada dokumentasinya deh!
Nah itu tadi ceritaku waktu ikut Olimpiade matematika di SMAN 1 Gambiran.
Jadi, bisa dibilang setiap hari Minggu jantungku selalu berdebar - debar setiap nunggu pengumuman. Tapi kalau menurutku, seru juga sih. Daripada di rumah nggak ada kerjaan, mending ikut Olimpiade. Pulangnya bisa bawa hadiah. He..he...
Emmm, kayaknya udah banyak deh yang aku ceritain. Sebenernya sih masih mau cerita waktu aku dapat juara di Olimpiade MIPA di SMAN 1 Giri, Olimpiade MIPA di SMAN 1 Purwoharjo, dan Olipiade Matematika di UNIBA. Tapi kayaknya terlalu banyak plus terlalu panjang. Pasti yang baca juga udah bosen....
Jadi, udah dulu ya!
Moga kapan – kapan aku bisa ngelanjutin sama cerita – cerita yang lebih seru......
Oke, See you at the next time......
Label: TIK task
Blogged @ 18.24 |
0 comments

Kamis, 11 Maret 2010
Life with Facebook
Facebook.........
Pasti semua orang sudah mengenal kata tersebut.
Karena setiap hari mereka menggunakan facebook untuk berkomunikasi dengan orang – orang yang mereka kenal.
Selain untuk berkomunikasi dengan orang – orang yang mereka kenal, facebook juga digunakan untuk menambah teman. Dari facebook itu, kita bisa memiliki teman dari berbagai daerah. Kita dapat bertukar pikiran, pengalaman, dan masih banyak lagi yang dapat kita lakukan menggunakan facebook.
Walaupun hanya melalui dunia maya, tetapi tidak sedikit orang yang sangat menyukai facebook. Bisa dikatakan dengan gila facebook. Setiap hari mereka selalu meluangkan waktu mereka hanya sekedar untuk membuka facebook.
Apalagi saat ini, facebook dapat dibuka melalui handphone. Dengan aplikasi handphone yang semakin canggih, tidak sulit untuk kita membuka facebook melalui handphone. Jadi, kita tidak perlu susah-susah untuk keluar dan pergi ke warnet. Maka dari itu, handphone selain digunakan sebagai alat komunikasi, juga digunakan sebagai hiburan. Apalagi sekarang, banyak handphone yang dilengkapi dengan WIFI. Dengan begitu, kita dapat membuka internet secara gratis di area WIFI, salah satunya untuk membuka facebook.
Tetapi, walaupun sekarang sangat mudah untuk membuka facebook, kita tidak boleh menyalahgunakannya. Karena tidak sedikit orang yang menyalahkan penggunaan facebook. Baru - baru ini banyak kasus yang bermula dari facebook. Seperti kasus yang sering kita lihat di televisi. Contohnya adalah kasus penculikan. Dan berbagai kasus lainnya yang dapat merugikan diri kita sendiri. Contohnya ada siswa yang sampai dikeluarkan dari sekolah hanya karena facebook.
Tapi yang pasti, kita harus berhati-hati dalam menggunakan facebook. Jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Maka dari itu, gunakanlah facebook untuk hal-hal yang baik saja dan jangan sampai menyalahgunakannya. Karena jika kita sampai menyalahgunakannya, hal itu tidak hanya merugikan orang lain, tetapi juga dapat merugikan diri kita sendiri.
Pasti semua orang sudah mengenal kata tersebut.
Karena setiap hari mereka menggunakan facebook untuk berkomunikasi dengan orang – orang yang mereka kenal.
Selain untuk berkomunikasi dengan orang – orang yang mereka kenal, facebook juga digunakan untuk menambah teman. Dari facebook itu, kita bisa memiliki teman dari berbagai daerah. Kita dapat bertukar pikiran, pengalaman, dan masih banyak lagi yang dapat kita lakukan menggunakan facebook.
Walaupun hanya melalui dunia maya, tetapi tidak sedikit orang yang sangat menyukai facebook. Bisa dikatakan dengan gila facebook. Setiap hari mereka selalu meluangkan waktu mereka hanya sekedar untuk membuka facebook.

Apalagi saat ini, facebook dapat dibuka melalui handphone. Dengan aplikasi handphone yang semakin canggih, tidak sulit untuk kita membuka facebook melalui handphone. Jadi, kita tidak perlu susah-susah untuk keluar dan pergi ke warnet. Maka dari itu, handphone selain digunakan sebagai alat komunikasi, juga digunakan sebagai hiburan. Apalagi sekarang, banyak handphone yang dilengkapi dengan WIFI. Dengan begitu, kita dapat membuka internet secara gratis di area WIFI, salah satunya untuk membuka facebook.
Tetapi, walaupun sekarang sangat mudah untuk membuka facebook, kita tidak boleh menyalahgunakannya. Karena tidak sedikit orang yang menyalahkan penggunaan facebook. Baru - baru ini banyak kasus yang bermula dari facebook. Seperti kasus yang sering kita lihat di televisi. Contohnya adalah kasus penculikan. Dan berbagai kasus lainnya yang dapat merugikan diri kita sendiri. Contohnya ada siswa yang sampai dikeluarkan dari sekolah hanya karena facebook.
Tapi yang pasti, kita harus berhati-hati dalam menggunakan facebook. Jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Maka dari itu, gunakanlah facebook untuk hal-hal yang baik saja dan jangan sampai menyalahgunakannya. Karena jika kita sampai menyalahgunakannya, hal itu tidak hanya merugikan orang lain, tetapi juga dapat merugikan diri kita sendiri.
Label: TIK task
Blogged @ 21.12 |
0 comments
